Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Puisi (Sajak Rindu untuk senyuman)

Sajak Rindu untuk senyuman ... Saudaraku, tersenyumlah, dunia in ibegitu indah jika kau memandangnya dengan penuh semangat dan cinta. tersenyumalah meski dalam sakit sekalipun, kau akan temukan keajaiban yang luar biasa dalam senyummu yang manis itu. senyum itu adalah sedekah yang paling mudah, karena kau, dapat menularkannya tanpa harus bersusah payah. ingatlah ketika Nabi diludahi oleh sosok kafir yang selalu mencacinya namun Nabi balas dengan senyum yang begitu indahnya. hingga ia sakit Nabi malah menjenguknya, dan dengan itu Islam menjadi bagian dari dirinya. saudaraku, menurutmu siapa orang yang paling cantik di dunia ini? saudaraku, menurutmu siapa orang yang paling tampan di dunia ini? orang yang paling cantik di dunia ini adalah Ibumu dengan seutas senyum merona yang begitu penuh cinta dan orang yang paling tampan di dunia ini adalah ayahmu, dengan seutas senyum merona penuh semangat melihatmu. saudaraku, tersenyumlah, karena senyum itu,...

Puisi (Isyarat Rindu)

Isyarat Rindu Oleh : Desu Suara itu selalu terngiang dalam benakku Seolah tak ada pembatas yang sanggup menghalanginya Meski kututup rapat telingaku Suara itu tetap masuk dengan mudahnya ke dalam kepalaku Suara seseorang yang senyumnya selalu terngiang Tanpa belas kasih masuk ke benakku tanpa permisi Entah, apa yang terjadi dengan diriku Mungkinkah ini rindu? Yah, saat ini mungkin hanya kata rindu Yang mampu mewakilinya Sungguh, kejam sekali rindu ini Memaksaku berdeskripsi hati tanpa henti Tak memandang wajah sendu  dalam pilu Ingin ku menemuimu dalam suka Tak ingin ku menemuimu dalam duka Karena cinta yang sempat mengisi kisah kita Bukanlah suatu kebohongan belaka Boleh saja kau membenci diriku tanpa belas kasih Tapi aku selalu mengingatmu dengan penuh kasih Wahai kasih Salahkah aku merindukanmu? Salahkan aku mengingatmu? Karena suaramu selalu terngiang di benakku Wahai kasih Aku sungguh merindukanmu ... 22 Okto...

Puisi (Syair Syi’ar)

Syair Syi’ar Oleh : Desu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Seperti kata, yang tak sempat diucapkan kayu kepada api Yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Seperti isyarat, yang tak sempat diucapkan awan kepada hujan Yang menjadikannya tiada ~ kahlil gibran ~ Bisakah aku mencintaimu dengan sederhana? Sementara cinta itu sendiri begitu rumit Bukankah tak perlu ada syarat dalam mencinta? Lalu kenapa selalu ada hati yang terluka Aku rasa hanya kebohongan belaka yang begitu nyata Yang tak nampak oleh mata Dan membunuh hati yang sebenarnya ingin pergi Inikah cinta? Tidak, aku rasa tidak, karena cinta tak seperti ini Cinta itu adalah menumbuhkan cinta untuk sang Maha Cinta Dan memurnikan hati demi yang dicinta tetap terjaga Bandung, 21 Oktober 2018 Ketika senja sedang merenung ...