Tentang Keadaan
Wahai
kawanku, siapapun yang membaca tulisan ini, ku ingin kau mengetahui bahwa, di
malam ini, malam yang tidak akan pernah hilang sampai waktu yang dijanjikan itu
tiba, matahari yang akan terbit di barat, munculnya makhluk laknatullah, dan
lebih dari itu.
Akan
ada masa ketika kita benar-benar berada dalam keterpurukan, dan kita tak tau
arah mana yang harus kita ambil untuk menyelamatkan diri kita dari keterpurukan
itu, disaat itu kita merasa sudah mati, padahal kita masih dalam kehidupan, dan
harus tetap menjalaninya, karena kita tau meski kita ingin berhenti namun waktu
tetap tak terhenti, dan tentunya kehidupan juga masih tetap berjalan.
Pada
saat itu kau telah benar-benar kalah oleh hidup, tidak ada obat yang
benar-benar ampuh untuk mengusir keterpurukanmu, mungkin sampai kau berpikir
bahwa hanya kematianlah yang bisa memahamimu, sampai bisa jadi kau menjadikan
racun itu menjadi semanis madu, atau mungkin menjadikan duri itu selembut
bulu-bulu kucing di rumahmu.
Tapi
ketahuilah wahai kawanku, seterpuruk apapun dirimu, yang mampu memahami dirimu
adalah dirimu sendiri, dan yang lebih memahami dirimu selain dirimu sendiri kau
sudah mengetahuinya kawanku, bahkan sebelum ku ingatkan kau lewat kata-kataku, yaitu
Dia lah Allah yang telah menciptakan-Mu, Dia lebih memahami dirimu dibanding
siapapun, bahkan dirimu sendiri, mungkin kau tidak melihatnya, tapi ku tau kau
tau bahwa Dia selalu melihat dan memperhatikanmu, maka jangan pernah merasa
terpuruk di hadapan Yang Maha Bijaksana, ia tau bagaimana keadaanmu dan apa
yang kau butuhkan.
Bersabarlah,
dan cukup kembali kepada-Nya, menjadi makhluk yang dekat lagi dengan-Nya,
mintalah kepada-Nya, maka permintaan apapun itu pasti akan Dia kabulkan dengan
bermacam-macam cara. Kawanku sudah banyak saudara kita yang mengingatkan bahwa
jangan pernah mengatakan “Wahai Allah, aku punya masalah yang besar”. Tetapi katakanlah
“Wahai masalah, aku punya Allah Yang Maha Besar” jadikanlah dirimu kuat dan
tegar menghadapi semua cobaan, karena semakin berat cobaan yang kau terima, kau
patut bahagia, karena itu tanda cintanya Allah kepadamu.
Nasihat-menasihati
dalam kebenaran dan nasihat-menasihati dalam kesabaran. Begitupun malam ini,
aku juga diingatkan oleh saudaraku, lewat puisi dan iringan instrumennya yang
indah. Sampai mendorong diriku untuk membuat tulisan ini, dan dia bilang “keadaan
tidak pernah salah, ia hanya sedang menjalankan tugasnya, jika kau di uji, ia
ingin kau tahu, bahwa Allah tak pernah pergi, jika kau kecewa, ia ingin kau
tahu, bahwa Allah selalu ada, sebagai tempat pulang terbaik bagi hati yang
patah, sebagai sandaran terindah bagi raga yang ingin menyerah”. (ig:kopiukhuwah) Dia lah Allah,
tempat kembali yang paling indah.
Komentar
Posting Komentar