"Jauh adalah ketika dirimu tidak mengetahui arah"

Berawal Dari sebuah perbincangan, di Salah satu kedai kopi di Majalengka kota.
Dimanakah rumahmu?
Lalu keluar jawaban 'Bantarujeg'
Kemudian memunculkan pandangan 'wah jauh yaa'
Lalu dijawab lagi, 'lumayan sih, tapi deket karena sering bolak balik, dilewatin' 
Kemudian ditimpal lagi 'menurutku jauh sih karena sekitar sejam an untuk sampai kesana Dari kota.
Dijawab 'iya sih karena mungkin kamu belum Tau jalannya ajj', kamu darimana?
Dijawab cirebon.
'waaah lumayan jauh yaa' kataku
Lalu dijawab 'deket ko karena udah biasa bolak balik.
Menurutku jauh karena jarang banget kesana'

 Dari obrolan itu tiba-tiba datang pemikiran, jarak Jalan yang jauh menurut seseorang bisa dianggap sangat dekat karena sudah tau arahnya, sebaliknya jalan yang dianggap dekat oleh seseorang bisa dianggap jauh oleh kita, karena kita tidak Tau arahnya, belum mengenal rutenya, makanya solah jarak itu terlampau jauh padahal bagi teman jarak segitu sangatlah dekat.

Aku menarik kesimpulan bahwa, ternyata pelajaran ini bisa diterapkan pada kehidupan.

Seperti kita mengganggap jauh Tuhan, mengganggap jauh teman, jodoh, rezeki. Namun nyatanya Itu semua sangatlah dekat. Disebut jauh itu adalah anggapan karena kita belum mengenal mengetahui Hal tersebut dengan benar Dan terbiasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelisah ini punyaku Dan punyamu juga

Hospitality

Knowledge